ABUL-LAITS berkata: "Rakus itu ada dua macam, rakus yang tercela dan tidak tercela tetapi lebih baik ditinggalkan.

Rakus tercela ialah yang sampai melupakan kewajipan terhadap Allah atau mengumpulkan kekayaan untuk berbangga dan kesombongan.

Adapun yang tidak tercela iaitu tidak sampai meninggalkan kewajipan dan tidak bermaksud untuk kesombongan. Sebab antara sahabat juga ada yang kaya raya dan tidak dicela atau dilarang oleh Rasulullah SAW.

Abud-Dardaa' menyebut rakus yang tercela iaitu menyebabkan mengabaikan perintah dan kewajipan terhadap Allah.

Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya daripada Hafsah binti Umar berkata kepada ayahnya (Umar): "Sungguh Allah memberi kepadamu kebaikan sebanyak-banyaknya, dan melapangkan rezekimu maka jika engkau makan yang lebih baik daripada makananmu yang biasa dan memakai lebih halus daripada pakaian biasa."

Umar menjawab: "Saya akan mengajak engkau bertahkim kepada dirimu sendiri, lalu Umar mengingatkan keadaan Rasulullah SAW yang diketahui sendiri oleh Hafsah sehingga Hafsah menangis, kemudian Umar berkata: Saya mempunyai dua kawan, dan keduanya sudah menempuh jalan, maka jika saya menempuh jalan lain, maka tentu saya sampai ke jalan lain yang bukan jalan kedua kawanku itu, demi Allah saya akan sabar mengikuti kehidupan keduanya yang berat, semoga saya dapat mencapai kehidupan keduanya yang lunak dan puas."

sumber-berita harian